Blogroll

Mengukur Arah Kiblat

ARAH KIBLAT (Arah salat); Kiblat adalah hal utama yang harus diperhatikan sebelum shalat. Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah: 149, yang artinya, "Dan dari mana saja engkau keluar untuk shalat, maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Kakbah), dan sesungguhnya perintah berkiblat ke Kabah itu adalah benar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan." Dengan ini, maka penentuan arah kiblat yang benar dalam shalat adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Besok Sabtu, tanggal 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB insya Allah akan ada peristiwa "Istiwa Adhom" (Matahari di atas Kakbah), yang sangat bermanfaat untuk menentukan maupun mencocokkan arah Kiblat yang akurat dengan cara sederhana. 
      Dalam ilmu falaq (astronomi), peristiwa itu dikenal dengan "yaumu rashdil qiblah" (Qiblat Day, hari untuk mencocokkan arah Kiblat), karena matahari tepat berada di atas Kakbah. Kakbah yang berada pada koordinat 21,4° LU dan 39,8° BT, dalam setahun akan mengalami 2 kali peristiwa Istiwa Adhom (Matahari di atas Kakbah). Berdasarkan data falaqiyah Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan PB Nadhlatul Ulama, yaumu rashdil-qiblah tahun 2011 ini terjadi dua kali, yaitu Sabtu 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB dan Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB. Besok Sabtu 28 Mei 2011 matahari akan tepat berada di atas Kakbah pada pukul 12:27 waktu Saudi, bertepatan dengan pukul 16:18 WIB atau 17.18 WITA di Indonesia. Ketika matahari istiwa (berada) di atas Kakbah, maka secara otomatis bayang-bayang objek tegak di seluruh dunia akan lurus ke arah Kiblat. Karena kedudukan matahari di atas Kakbah yang menyebabkan bayangan tegak di seluruh dunia searah Kiblat. Maka besok Sabtu pukul 16:18 WIB, di daerah mana pun yang mampu menerima sinar matahari pada jam itu, umat Islam bisa menera arah Kiblat dengan sederhana namun terjamin akurasinya. Arah lawan bayangan itulah arah Kiblat berada, karena jam itu posisi matahari tepat berada di atas Kakbah.
       Menurut Kementerian Agama (Kemenag), pengukuran arah Kiblat yang memanfaatkan Rashdul Qiblat berpedoman matahari adalah navigasi yang telah Allah SWT berikan sejak dahulu. Sebab pada tanggal 27 atau 28 Mei jam 16:18 WIB, dan 15 atau 16 Juli jam 16:28 WIB, posisi matahari tepat berada di atas Ka`bah. Sehingga bayang-bayang benda dipermukaan bumi pada jam tersebut, mengarah ke Ka`bah. "Jika arah tersebut telah kita temukan, berdasarkan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka hasil tersebut merupakan ijtihad yang wajib dipergunakan," kata Sekjen Kemenag Bahrul Hayat Ph.D mewakili Menteri Agama saat membuka acara Sosialisasi Arah Kiblat Tingkat Nasional, Senin (15/3) di Jakarta. Sumber: http://www.aceh.kemenag.go.id, lihat juga;WWW.Arrahmah.com

0 Response to "Mengukur Arah Kiblat"